Mari beramal dengan cara yang berbeda Ramadan kali ini, dengan mengurangi sampah dan menjaga Bumi. Dapatkan panduan Green Ramadan untuk membantu kamu membuat lebih banyak kebaikan.
Masyarakat adat suku Awyu dan suku Moi sedang berjuang melalui gugatan hukum demi mempertahankan hutan adat mereka. Dukung suku Awyu dan suku Moi mempertahankan sumber penghidupan, pangan, air, obat-obatan, budaya dan pengetahuan mereka.
Kontaminasi Mikroplastik Berdampak Negatif ke Fungsi Kognitif
Kontaminasi mikroplastik tidak hanya menjadi ancaman bagi lingkungan, keberadaanya dalam tubuh manusia dapat membawa dampak buruk fungsi kognitif otak.
Program lumbung pangan pemerintah atau food estate memicu berbagai persoalan lingkungan. Mulai dari berkurangnya tutupan hutan, banjir, hingga hilangnya keragaman pangan masyarakat lokal di wilayah yang menjadi area food estate. Bagaimana evaluasinya setelah tiga tahun berjalan?
Bayangkan sebuah dunia dimana hutan tumbuh berkembang dan lautan penuh dengan kehidupan. Dunia dimana energi bersih tersedia secara adil dan merata. Setiap orang, di desa maupun di kota bisa mendapatkan hidup layak, aman dan bahagia. Kita tidak dapat membangun masa depan ini sendiri, tapi kita bisa membangunnya bersama.
Ramadan ini mari beramal dengan cara yang berbeda—mengurangi sampah dan menjaga bumi. Dapatkan E-book Green Ramadan dengan berdonasi mulai dari Rp 20,000.
Jika kamu ingin dunia yang lebih hijau dan adil, kami akan berdiri berjalan bersamamu. Jika kamu memiliki ide menuju kesana, kami ingin belajar darimu. Mari bermimpi bersama, merencanakan bersama, dan beraksi bersama. Bersama, kita bisa mengungkap persoalan lingkungan, mendesak pemerintah dan korporasi bertanggung jawab, serta mendorong solusi keberlanjutan yang ditopang ilmu pengetahuan dan kearifan lokal yang selaras dengan alam.
Aktivis Greenpeace melakukan aksi teatrikal dengan membawa "kebakaran hutan Papua" ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Elementary students try on the Personnel Protective Equipment (PPE) during a socialization event with Greenpeace Indonesia Forest Fire Prevention team in Adicita Mulia Elementary School in Pontianak, West Kalimantan.
Aktivis Greenpeace yang didukung oleh kapal Rainbow Warrior melukis "Coral Not Coal" dan "Break Free from Coal" di salah satu tongkang yang mereka sadap membawa batu bara dari tambang di Kalimantan ke pembangkit listrik di Jawa, Indonesia. Tongkang menjadi sasaran saat mereka melewati kepulauan Karimunjawa yang menakjubkan, sebagai protes terhadap kerusakan yang terjadi pada terumbu karang di daerah tersebut.
Sejak Januari 2018, ada tiga insiden dimana tongkang batubara merusak karang. Pada awal 2017, ratusan meter persegi karang dihancurkan oleh lima tongkang yang berlindung selama badai.
Bergabung sekarang untuk mendapatkan informasi terbaru seputar kampanye lingkungan.
Manage your cookies preferences
Please select which cookies you are willing to store.
Cookie yang diperlukan Always enabled
Cookie ini akan memberi Anda pengalaman yang lebih baik dari situs web kami. Anda akan dapat menyembunyikan spanduk penerimaan cookie dan menggunakan fitur situs web dengan lebih baik. Tidak menerima cookie ini akan memberi Anda pengalaman bebas cookie.
Cookies ini membantu meningkatkan kinerja Greenpeace.org. Mereka diatur untuk mengumpulkan data seperti berapa lama pengguna bertahan di suatu halaman atau tautan mana yang diklik. Ini membantu kami membuat konten yang lebih baik berdasarkan pengalaman Anda menavigasi situs web.
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan mengklik "Saya mengerti!", Anda setuju dengan Kebijakan Privasi & Cookie kami. Anda dapat mengubah pengaturan cookie Anda kapan saja.